APA Kabar Proyek LRT Bandung Raya? Kalah Cepat dari BRT yang Sudah Beroperasi pada 1 Januari 2025

Sumber Artikel berjudul “APA Kabar Proyek LRT Bandung Raya? Kalah Cepat dari BRT yang Sudah Beroperasi pada 1 Januari 2025”, selengkapnya dengan link: https://deskjabar.pikiran-rakyat.com/jabar/pr-1138962978/apa-kabar-proyek-lrt-bandung-raya-kalah-cepat-dari-brt-yang-sudah-beroperasi-pada-1-januari-2025

Baca berita lebih nyaman dan kekinian, yuk download aplikasi Pikiran Rakyat Mobile:

  • – Android: bit.ly/PikiranRakyatMobile
  • – iOS: apple.co/3Wcr42n

Desk Jabar – 13 Jan 2025, 09:30 WIB Penulis: Dendi Sundayana Editor: Tim Desk Jabar

DESKJABAR – Proyek Light Rail Transit (LRT) Bandung Raya menjadi permintaan pertama Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmuddin kepada Gubernur baru, Dedi Mulyadi. Bey berharap proyek tersebut bisa terwujud di era Gubernur Dedi. Permintaan Bey cukup beralasan karena proyek LRT Bandung Raya dinilai sebagai transportasi massal yang akan menjadi salah satu solusi menatasi kemacetan di Kota Bandung. Sayangnya, proyek yang sudah diwacanakan beberapa tahun yang lalu itu, terutama di era Gubernur Jabar Ridwan Kamil, hingga saat ini belum ada kejelasannya. Baca Juga: 4 RENCANA Pengembangan Bandara Kertajati : akan Dilengkapi Pusat Logistik Kargo Seluas 68 Hektar Bahkan proyek LRT sudah tertinggal dengan proyek BRT (Bus Rapid Transit) yang secara resmi sudah beroperasi pada 1 Januari 2025. Lalu, apa kabar proyek LRT Bandung Raya?

LRT Bandung Raya Pendukung Kereta Cepat

Proyek LRT Bandung Raya (Light Rail Transit) adalah pembangunan kereta api yang akan menghubungkan Bandung Raya dengan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Tegalluar. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di Bandung Raya.  Proyek ini akan dibangun dengan dua koridor prioritas, yaitu rute Tegalluar-Leuwipanjang dan Leuwipanjang-Babakan Siliwangi. Biaya pembangunan LRT Bandung Raya ditaksir mencapai Rp 26 triliun. Pembiayaan LRT Bandung Raya akan menggunakan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha). Proyek ini akan dikerjakan oleh konsorsium BUMN yang dipimpin oleh PT Adhi Karya. Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah menyetujui anggaran untuk membangun LRT Bandung Raya.

Pada 15 Februari 2024 telah dilakukan penandatanganan Kesepakatan Induk atas dukungan Fasilitas Penyiapan dan Pelaksanaan Transaksi (Project Development Facility – PDF) Proyek KPBU Perkeretaapian Perkotaan Metropolitan Bandung yang disediakan oleh Menteri Keuangan melalui Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR). Penugasan pelaksanaan fasilitas PDF ditetapkan kepada PT Sarana Multi Infrastruktur dengan jangka waktu fasilitasi selama 31 bulan. Sayangnya dalam perkembangannya, masalah pendanaan menjadi hambatan utama. Proyek ini sebelumnya sudah ditawarkan kepada investor China dan pada September 2024 proyek ini juga ditawarkan di ajang West Java Investment Summit (WJIS) 2024. Proyek LRT Bandung Proyek LRT Bandung Raya sudah lama disebut-sebut akan menjadi sarana pendukung dari proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Hal itu pernah dikemukakan Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirtoatmodjo pada tahun 2023. Saat itu, dia mengemukakan bahwa operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung nantinya akan terhubung dengan LRT Bandung. “Kita Juni sudah full operation secara teknis, cuma kan kita biar untuk kado ulang tahun 17-an dan digabung sama LRT supaya langsung nyambung nanti,” ujarnya di Kompleks DPR Jakarta, pada Senin  3 April 2023.

Terhubungnya LRT dengan kereta cepat Whoosh juga pernah dikemukakan sebelumnya oleh Sekda Jabar 2019 yakni Iwa Karniwa. Menurutnya, pembangunan LRT Bandung akan rampung bersamaan dengan beroperasinya Kereta Cepat Jakarta Bandung. Namun dalam kenyataannya, proyek KCJB Whoosh sudah rampung dan beroperasi pada Oktober 2023,  sedangkan proyek LRT tak ada kejelasannya. Padahal, pada tahun 2019 konsorsium yang akan melaksanakan proyek LRT Bandung tersebut sudah ada yakni PT. KAI, Wika, PT.PSBI, PT Jabar Moda Transportasi (JMT), dan PT KCIC. Berita Pilihan

LRT trase Stasiun Tegallluar merupakan Trase 1 dengan rute Stasiun Tegalluar hingga Leuwipanjang yang nantinya akan menjadi sentralnya. Trase 1 ini akan membentang sepanjang 15 kilometer dengan double track. Proyek yang direncanakan akan menghabiskan investasi Rp 4,1 triliun itu, akan menggunakan skema business to bussines (B2B) tanpa melibatkan APBN atau APBD. Semua pembiayaan akan dipenuhi oleh konsorsium pelaksana pembangunan. Dalam perkembangan terakhir, pada Januari 2023 Walikota Bandung yang ketika itu masih dijabat Yana Mulyana mengatakan bahwa target pembangunan transportasi umum berbasis kereta api yaitu LRT (Light Rail Transit) di kawasan Bandung Raya akan dimulai tahun 2023. Menurut Yana ketika itu, koridor 1 LRT Bandung Raya yang sudah disepakati untuk dihadirkan adalah Stasiun Babakan Siliwangi – Stasiun Leuwipanjang.

BRT Bandung Raya Berganti Nama Menjadi MJT

Sementara itu pada 31 Desember 2024, Pemda Provinsi Jawa Barat resmi meluncurkan rebranding Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya dengan nama Metro Jabar Trans atau MJT. Mengusung slogan “Bus Hebat untuk Semua”, program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi massal di wilayah Bandung Raya dan menarik lebih banyak pengguna. Menurut Plh Dinas Perhubungan Jawa Barat Ade Afriandi, rebranding ini merupakan langkah strategis untuk menanamkan citra positif pada layanan transportasi massal di Jawa Barat.

Adapun Metro Jabar Trans (MJT sudah resmi beroperasi pada 1 Januari 2025 yang meliputi 6 rute utama di wilayah Cekungan Bandung, yaitu: Leuwipanjang – Soreang Kota Baru Parahyangan – Alun-alun Bandung BEC – Baleendah Leuwipanjang – Dago Dago – Jatinangor Leuwipanjang – Majalaya MJT didukung 85 unit kendaraan dan Tarif yang diberlakukan sangat terjangkau, yakni Rp4.900 untuk umum dan Rp2.000 untuk pelajar dan lansia. Pengelolaan MJT diserahkan kepada PT Jasa Sarana, BUMD Provinsi Jawa Barat. Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, BRT ini sebagai bagian dari transformasi transportasi di Jawa Barat.

“Metro Jabar Trans adalah langkah awal menuju sistem transportasi yang terintegrasi. Selain itu, kami juga tengah mengupayakan proyek KRL Padalarang-Cicalengka untuk mendukung konektivitas yang lebih baik,” ucap Bey.***


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *